Kisah

Kamis, 21 Januari 2016

Masa Penantian







“Jodohku sudah terukir namanya, sudah tergambar wajahnya, sudah terjaga hadirnya…namun belum dapat kutahui…semua masih Engkau rahasiakan dalam kitab Lauh Mahfuz-Mu”
-TIKADJI-





 JODOH…
Kuberjalan melangkah ke  depan dengan segudang harapan…keyakinan akan janji-Nya membuatku terus bertahan…mencari sepenggal hati yang belum tertambat di hatiku ini
Dimana dirimu?...jodohku…aku ingin menggenapi imanku, menyempurnakan ibadahku bersamamu…
Sepenggal hatiku yang kunanti…tidakkah kamu tahu…penantian ini terasa sulit...bukan hal yang mudah bagi diriku untuk terus bersabar melihat kebahagiaan mereka…mataku tak bisa berdusta, berkaca menatap bahagianya mereka. Separuh agama telah menjadi keutuhan yang sempurna…hadirnya pasangan hidup yang menemani suka maupun duka…
Aku ingin…segera ditemukan olehmu…namun Allah masih memintaku bersabar…karna Dia belum mampu aku yakinkan…
Ikhtiarku menemukanmu…kubawa dalam setiap sujudku, langkahku, diamku, senyumku…Dalam setiap hariku, berbisik menyebut nama-nama indah-Nya, melantunkan Asma-Nya, memuja-Nya, untuk bisa meraih ridho-Nya menemukanmu…
Kini…aku berusaha memantaskan diri…aku mulai membiasakan sibuk dengan kegiatan “seorang istri”…ya, aku belajar masak…membersihkan rumah, mengatur keuangan…dannn…aku sering menggendong anak kecil,he…
Bukan hal yang baru memang, tapi karna kesungguhanku menginginkamu saat ini, membuat upayaku bertambah…aku ga mau Allah memandangku tidak serius dalam meminta…aku mulai berusaha meyakinkan-Nya…karna aku tahu hanya berdoa saja tidak cukup…Allah ingin tahu sejauh mana aku berikhtiar…memantaskan diri menjadi sebaik-baiknya wanita yang kelak akan kamu pilih :’)
Dalam masa penantian ini, seringkali hatiku dipermainkan…ya, oleh beberapa kaum adam yang mencoba menambatkan hatinya, alias PHP…
Pernah ga sih kamu di-PHP-in? aku kasih tahu deh…rasanya tuh emang ga bisa bedain jadinya…ga tahu apa ini serius atau hanya main-main?
Suatu hari dalam masa penantianku…aku bertemu dengan seorang pria baik hati, rajin sholat, seorang pria dewasa yang sedang mencari “istri”…
Pertemuan ini terjadi dalam lingkungan kerjaku…di sebuah desa berkembang mendekati ujung pulau Sumatra…aku sebagai tamu Perusahaannya saat itu, terarah duduk di suatu ruangan ber-AC, dengan pakaian rapih dan sebuah laptop yang sudah terpajang manis di meja bundar panjang.
Tetiba, saat sedang asiknya mengerjakan tugas, seorang pria menegurku dengan lirih ia berkata “lagi apa mba?” “lagi ngerjain dokumen ka” tangkasku…
Tiba-tiba hatiku berkata “jomblo ga nih?”hihihi…kalau ada yang menegur, jadi sensitive…kamu sering ga sih begitu? Aku sih sering banget…he…jadi kebawa perasaan alias baper (terbawa perasaan) :D
Apalagi ditambah waktu teman-temannya yang lain datang dengan kata” cie…boleh tuh, ajak ngobrol lah…”kannn…aku jadi malu…”apa ini jodohku?” hatiku berbisik
Ya, dia lelaki yang cukup terbilang tampan, postur tubuh yang cukup ideal, dan terlihat sangat menghormati wanita…hal itu kurasa ketika dia mengajakku berbincang dan memilih duduk berjauhan sambil tersipu malu menanyakan nama, ya istilahnya ta’aruf singkat saat itu…
Obrolan kamipun menjadi sedikit panjang, ketika jam istirahat kantor tiba…
Lagi lagi…seperti sebuah tanda…
“saya boleh makan disini?” tuturnya…sontak aku kaget…dan kujawab perlahan “bolehhh ka”
Sempat bingung sih, atau lebih tepatnya jadi menduga-duga kalau kakak itu punya maksud terselubung, alias ada udang di balik bakwan, enak #eh :p
Ngobrol, ngorbol…ga kerasa waktu istirahatpun selesai…akupun merapihkan mejaku dan menyingkirkan sisa makananku…sambil berlalu, kakak itupun permisi untuk kembali bekerja…tadinya aku berfikir, kenapa dia berjalan keluar pintu, bukannya meja kerjanya disamping ruangan tempatku sekarang ini???
Dan ternyata…dia sengaja menghabiskan waktu istirahatnya berlama-lama untuk duduk semeja bersamaku…tuh kan jadi geer :p
Otakku masih polos menanggapi kejadian itu…hanya satu yang kumaknai, “apa dia jodohku?”…
Ya, karna selama ini kalau ada lelaki mendekati kamu dengan cara yang sedikit aneh dan ga biasa…pasti kamu akan berfikir hal yang sama kan?
Mungkin saja…siapa tahu…bisa aja kan…pasti kamu mau jawab gitu…hayooo ngaku??? :p
Ya, pada akhirnya…perkenalan ini membuatku menyimpulkan bahwa perhatian tidak akan selalu berujung dengan ikatan…harapan tidak akan selalu berujung dengan kenyataan…silih berganti kutemui dalam perjalanan ini…ketidakpastian hubungan yang kuharapkan…
Menaruh hati…sepertinya itu yang kurasakan saat ini…perkenalan singkat tanpa arah yang jelas, membuatku berpikir berulang kali…sepulang dari kunjungan singkatku di perusahaan itu, aku menjadi jauh dengannya…ya, aku hampir saja lupa memperkenalkan namanya…dia adalah ka mahsyar…seorang pria pendiam, baik hati dan cukup tampan :’)
Ka mahsyar…sudah bisa kudeskripsikan karakternya…karna waktuku yang hanya 3 hari disana, dia yang membuatku paham akannya…
Perbincangan ringan selalu terjadi, ya…karna waktu singkatku selama disana…dia selalu berusaha untuk mendekatiku…sangat tidak biasa…karna dia tidak berusaha untuk berduaan denganku…pasti kami pergi bertiga…terlihat paham agama sih…kalau berdua-duaan itu yang ketiga setan…:D
Di satu malam, ka mahsyar mengajakku untuk pergi makan malam di luar…aku, via, dan ka mahsyar…kami pergi mencari jajanan malam di kota nan ramah itu…pengalaman pertama untukku selama disana…menikmati malam yang indah…bersama dengannnnn…ya, mau aku sebut dia siapa??? Perhatian yang diberikannya sangatlah tidak biasa…sungguh, aku telah menaruh hati padanya, dan aku hanya bisa menebak, tanpa berani bertanya…aku hanya diam menunggu, menunggu dia mengungkapnya sendiri…tapi malam itu tak kunjung kudengar sedikitpun kata yang keluar darinya…tentang apa yang kuharapkan…
Tapi…tanda itu kurasakan kembali…ketika dia bergerak mengetuk meja dengan dua jarinya…tuk…tuk…tuk, sambil sesekali melihat ke arah via…diapun berusaha seakan menyuruh via untuk pergi meninggalkan kami sebentar berdua “via, ga mau cari-cari makanan dulu? kan banyak jajanan tuh” ungkapnya…dan via menjawab “ga ah ka, makan ini aja,he…”
Kemudian, matanya menatapku…itu seperti sebuah kode…kalau dia mau berbicara denganku…ah, tapi tidak terjadi…aku hanya terus berbisik dalam hati…”kaku…”
Akhirnya malam ini menjadi malam terakhirku disana, karna esok hari aku harus kembali ke Jakarta…
Nomor hpku telah tersimpan dalam kontaknya…begitupun aku yang telah menyimpan homor hpnya…sepulangku dari sana…aku tidak terpikir sama sekali untuk menghubunginya…tapi, seminggu kemudian…saat tenah santai pulang dari pesta pernikahan temanku di Jakarta…hpku berbunyi…dan itu adalah dia!!!
Sedikit kaget, ya…karna aneh aja, dia yang pendiam…selama dekat disana saja sedikit bicara…dan setelah jauh seperti ini, dia justru berani menghubungiku…dan apa yang dia katakan? Dia hanya mengatakan “Cantik…”panggilan sederhana…ya…itulah pria…tidak mampu berbicara banyak, irit…dan ga pernah jelas kemana arah dan tujuan pembicaraannya L
Ya, kubalas dengan menanyakan kabar…kemudian ia sambut kembali dengan mengungkap gaya pakaianku…”Hahhhh”…aku jadi bingung…ya, karna dia bilang seperti ini “pakai rok begitu bagus…”…aneh kan??? Kok malah bahas fashion -.-
Setelah aku paham, ternyata dia membahas pakaian yang kupakai sepulang dari pesta pernikahan temanku pagi ini…ya, kami berteman di social media, sebut saja facebook…menyapa di wall saja tidak pernah, hanya berani chat tapi sekalinya berbicara…ternyata dia membahas gaya pakaianku…
Aku tadinya hanya berfikir sederhana dari pembahasan itu…tapi…setelah kusadari beberapa lama, itu seperti pukulan keras untukku…
Ya…aku seperti tersentil, karna selama ini aku memang belum terbiasa memakai rok…tidak seperti seorang muslimah sejati pada umumnya…yang mampu terlihat anggun dengan pakaian gamisnya…memakai rok yang menjuntai ke lantai, jilbab yang panjang…
Aku jadi mencoba mencari tahu…sepertinya memang gaya pakaianku harus kuubah…ya…itu bermula dari teguran ringan ka mahsyar…
Mungkin…dengan merubahnya perlahan…itu mampu mengakhiri masa penantianku…jodoh…aku hanya selalu teringat suatu ayat dalam kitab sucai Al-Qur’an…kalau wanita keji untuk pria yang keji, dan wanita baik untuk pria yang baik pula…bagaimana aku bisa menginginkan pria yang baik untuk menjadi pendampingku…kalau aku sendiri saja, tidak berusaha menjadi baik…ya, baik menurut-Nya…
Hijrahku…yang Dia sampaikan lewat dia…menambah keyakinanku…kalau sebenarnya…untuk menjemput kasih sayang-Nya…ya dengan aku mencarinya…aku ingin segera dipertemukan dengan jodohku…”terlalu muda”…sempat terfikir seperti itu olehku…tapi, tidak…aku merasa kalau aku sudah siap…aku ingin menjaga kesucian diriku dengan segera menikah, dan menjadi seorang penyejuk hati suamiku…
Masa penantian ini…belum dapat kupastikan akan berakhir, dan berujung pada dia…ka mahsyar…karna dia tidak pernah mengatakan apapun yang mengarah kepada keseriusan…aku hanya merasa, sepertinya dia memang suka padaku, tapi ada hal yang tidak membuatnya yakin…
Tegurnya saat itu…menjadikan awal perubahanku dalam berpakaian…aku mulai belajar pakai rok, dan itu kulakukan pada semua keadaan…setiap kegiatan…termasuk, saat aku mendapatkan tugas kembali kesana…aku bertemu dia lagi…dan tahu tidak? Aku mendapatkan tugas selama 1 bulan…!!!
“mungkin…ini cara Allah untuk mendekatku dengannya…apa ini benar ya Allah? Apa ini tanda darimu…kalau yang selama ini kutunggu adalah dia?”bisikku…
Tibalah hari itu…aku dengan tugas dan pekerjaanku…sampai di tujuanku untuk waktu yang cukup lama…dan kembali hari itu kutemui…dia, yang selalu menjadi rasa penasaranku…kutemui lagi, bertemu untuk kedua kalinya…
Dan benar…kembali dia melakukan kebiasaan yang sama…setelah ka mahsyar melihatku datang siang itu bersama via…dia berani menegurku, dan menghampiri untuk berbicang ringan…
Kali ini dia datang membawa senyuman…ya, karna aku telah merubah gaya pakaianku…dia seperti…terlihat sangat senang…dan tersenyum sambil berkata “sekarang pakai rok, bagus”…aku jadi tersipu malu…”iya ka” :’)
Tuh kan…mungkin hal ini yang kurang membuatnya yakin…dia jadi semakin rajin setiap hari mendatangi mejaku…sampai kamipun menjadi bahan bercandaan bagi teman-teman seruangan…he…padahal, aku sendiri ga ngerti, kami ga ada hubungan apa-apa…tapi…seperti saling memiliki rasa…atau mungkin hanya aku saja L
Hari berganti hari…berlalu dengan indah sampai tak terasa, 1 bulan sudah waktuku disana…dan saatnya aku kembali pulang…
Siang itu…di musholla kantor…waktu dzuhur memanggilku untuk menunaikan kewajiban…kembali sama seperti hari-hari yang lalu…aku selalu berpapasan dengannya…dan anehnya…pertemuan itu terjadi karna kami, baik aku dan ka mahsyar…selalu memenuhi panggilan-Nya tepat waktu…bahkan sering sebelum adzan memanggil…kami sudah sama-sama bersiap memenuhi panggilan-Nya… kami ingin sholat tepat waktu…
Dan siang itu…siang yang berbeda buatku…karna aku melihat wajahnya sedikit murung…dan…dia menegurku “pulang kapan?”…pertanyaan singkat tapi aku sedikit merasakan kesedihannya…atau hanya perasaanku saja…
“besok ka”jawabku…dan…dia tidak mengatakan apa-apa lagi…itu aneh kan…jadi apa dia ternyata menyukaiku???
Aku masih dihantui rasa penasaran…tapi aku ga pernah berani untuk bertanya…aku pulang dengan membawa rasa penasaranku kembali…dan kali ini untuk waktu yang lebih lama…
Sangatttt lama…sampai setahun berlalu…dia tidak lagi pernah menegurku, social media seperti hanya menjadi pajangan…kami berteman, tapi tak pernah saling bertegur sapa…
Dan selama itu juga aku menanti…ya…menanti dalam taat…aku semakin memantaskan diri, untuk mendapatkan jodoh terbaik…bukan dia yang kutuju, tapi Dia…Dia yang menguasai hati ini,dia sang pemilik hati ini…Dia…hanya kepada-Nya aku meminta…menguatkan diri ini dalam sendiriku…
Tidak ka…jangan menggantung perasaanku…ya, karna lucu mungkin…aku masih merasakan hal yang sama,perasaan kagum…sama seperti pertama aku bertemu dengannya…
Aku tidak tahu apakah ini cinta? Atau hanya nafsu belaka…
Aku berusaha untuk mengkosongkan hati ini dari dia…karna sedikitpun dia tidak memberikan signal mengarah pada keseriusan…semua menggantung saja…tak ada kepastian…hanya menduga-duga
Masa penantianku masih terus berjalan…masih kunanti dirimu dalam sabarku…
Mengkosongkan hati ini…sulit bagiku…tapi aku selalu berupaya melakukannya
Bismillah…bantu aku melupakannya ya Allah…karna aku tak mau hatiku terisi oleh pria yang bukan menjadi masa depanku…aku pasti bisa…dan semua karna keseriusanku mengharap ridha-Mu…aaaminnn ya robbal alaminnn



Boleh saja…pertemuan ini tak berujung kepastian…
Tapi yang pasti…penantianku akan bertemu dengan kebersamaan…
(Menjemput jodoh dengan taat dalam Penantian)