“Jodohku sudah terukir namanya,
sudah tergambar wajahnya, sudah terjaga hadirnya…namun belum dapat
kutahui…semua masih Engkau rahasiakan dalam kitab Lauh Mahfuz-Mu”
-TIKADJI-
JODOH…
Kuberjalan melangkah ke depan dengan segudang harapan…keyakinan akan janji-Nya
membuatku terus bertahan…mencari sepenggal hati yang belum tertambat di hatiku
ini
Dimana dirimu?...jodohku…aku ingin
menggenapi imanku, menyempurnakan ibadahku bersamamu…
Sepenggal hatiku yang
kunanti…tidakkah kamu tahu…penantian ini terasa sulit...bukan hal yang mudah
bagi diriku untuk terus bersabar melihat kebahagiaan mereka…mataku tak bisa
berdusta, berkaca menatap bahagianya mereka. Separuh agama telah menjadi
keutuhan yang sempurna…hadirnya pasangan hidup yang menemani suka maupun duka…
Aku ingin…segera ditemukan
olehmu…namun Allah masih memintaku bersabar…karna Dia belum mampu aku yakinkan…
Ikhtiarku menemukanmu…kubawa dalam
setiap sujudku, langkahku, diamku, senyumku…Dalam setiap hariku, berbisik
menyebut nama-nama indah-Nya, melantunkan Asma-Nya, memuja-Nya, untuk bisa
meraih ridho-Nya menemukanmu…
Kini…aku
berusaha memantaskan diri…aku mulai membiasakan sibuk dengan kegiatan “seorang
istri”…ya, aku belajar masak…membersihkan rumah, mengatur keuangan…dannn…aku
sering menggendong anak kecil,he…
Bukan hal
yang baru memang, tapi karna kesungguhanku menginginkamu saat ini, membuat
upayaku bertambah…aku ga mau Allah memandangku tidak serius dalam meminta…aku
mulai berusaha meyakinkan-Nya…karna aku tahu hanya berdoa saja tidak
cukup…Allah ingin tahu sejauh mana aku berikhtiar…memantaskan diri menjadi
sebaik-baiknya wanita yang kelak akan kamu pilih :’)
Dalam masa
penantian ini, seringkali hatiku dipermainkan…ya, oleh beberapa kaum adam yang
mencoba menambatkan hatinya, alias PHP…
Pernah ga
sih kamu di-PHP-in? aku kasih tahu deh…rasanya tuh emang ga bisa bedain
jadinya…ga tahu apa ini serius atau hanya main-main?
Suatu hari
dalam masa penantianku…aku bertemu dengan seorang pria baik hati, rajin sholat,
seorang pria dewasa yang sedang mencari “istri”…
Pertemuan
ini terjadi dalam lingkungan kerjaku…di sebuah desa berkembang mendekati ujung
pulau Sumatra…aku sebagai tamu Perusahaannya saat itu, terarah duduk di suatu
ruangan ber-AC, dengan pakaian rapih dan sebuah laptop yang sudah terpajang manis
di meja bundar panjang.
Tetiba,
saat sedang asiknya mengerjakan tugas, seorang pria menegurku dengan lirih ia
berkata “lagi apa mba?” “lagi ngerjain dokumen ka” tangkasku…
Tiba-tiba
hatiku berkata “jomblo ga nih?”hihihi…kalau ada yang menegur, jadi
sensitive…kamu sering ga sih begitu? Aku sih sering banget…he…jadi kebawa
perasaan alias baper (terbawa perasaan) :D
Apalagi
ditambah waktu teman-temannya yang lain datang dengan kata” cie…boleh tuh, ajak
ngobrol lah…”kannn…aku jadi malu…”apa ini jodohku?” hatiku berbisik
Ya, dia
lelaki yang cukup terbilang tampan, postur tubuh yang cukup ideal, dan terlihat
sangat menghormati wanita…hal itu kurasa ketika dia mengajakku berbincang dan
memilih duduk berjauhan sambil tersipu malu menanyakan nama, ya istilahnya
ta’aruf singkat saat itu…
Obrolan
kamipun menjadi sedikit panjang, ketika jam istirahat kantor tiba…
Lagi
lagi…seperti sebuah tanda…
“saya boleh
makan disini?” tuturnya…sontak aku kaget…dan kujawab perlahan “bolehhh ka”
Sempat
bingung sih, atau lebih tepatnya jadi menduga-duga kalau kakak itu punya maksud
terselubung, alias ada udang di balik bakwan, enak #eh :p
Ngobrol,
ngorbol…ga kerasa waktu istirahatpun selesai…akupun merapihkan mejaku dan
menyingkirkan sisa makananku…sambil berlalu, kakak itupun permisi untuk kembali
bekerja…tadinya aku berfikir, kenapa dia berjalan keluar pintu, bukannya meja
kerjanya disamping ruangan tempatku sekarang ini???
Dan
ternyata…dia sengaja menghabiskan waktu istirahatnya berlama-lama untuk duduk
semeja bersamaku…tuh kan jadi geer :p
Otakku
masih polos menanggapi kejadian itu…hanya satu yang kumaknai, “apa dia
jodohku?”…
Ya, karna
selama ini kalau ada lelaki mendekati kamu dengan cara yang sedikit aneh dan ga
biasa…pasti kamu akan berfikir hal yang sama kan?
Mungkin
saja…siapa tahu…bisa aja kan…pasti kamu mau jawab gitu…hayooo ngaku??? :p
Ya, pada
akhirnya…perkenalan ini membuatku menyimpulkan bahwa perhatian tidak akan
selalu berujung dengan ikatan…harapan tidak akan selalu berujung dengan
kenyataan…silih berganti kutemui dalam perjalanan ini…ketidakpastian hubungan
yang kuharapkan…
Menaruh
hati…sepertinya itu yang kurasakan saat ini…perkenalan singkat tanpa arah yang
jelas, membuatku berpikir berulang kali…sepulang dari kunjungan singkatku di
perusahaan itu, aku menjadi jauh dengannya…ya, aku hampir saja lupa
memperkenalkan namanya…dia adalah ka mahsyar…seorang pria pendiam, baik hati
dan cukup tampan :’)
Ka
mahsyar…sudah bisa kudeskripsikan karakternya…karna waktuku yang hanya 3 hari
disana, dia yang membuatku paham akannya…
Perbincangan
ringan selalu terjadi, ya…karna waktu singkatku selama disana…dia selalu
berusaha untuk mendekatiku…sangat tidak biasa…karna dia tidak berusaha untuk
berduaan denganku…pasti kami pergi bertiga…terlihat paham agama sih…kalau
berdua-duaan itu yang ketiga setan…:D
Di satu
malam, ka mahsyar mengajakku untuk pergi makan malam di luar…aku, via, dan ka
mahsyar…kami pergi mencari jajanan malam di kota nan ramah itu…pengalaman
pertama untukku selama disana…menikmati malam yang indah…bersama dengannnnn…ya,
mau aku sebut dia siapa??? Perhatian yang diberikannya sangatlah tidak
biasa…sungguh, aku telah menaruh hati padanya, dan aku hanya bisa menebak,
tanpa berani bertanya…aku hanya diam menunggu, menunggu dia mengungkapnya
sendiri…tapi malam itu tak kunjung kudengar sedikitpun kata yang keluar
darinya…tentang apa yang kuharapkan…
Tapi…tanda
itu kurasakan kembali…ketika dia bergerak mengetuk meja dengan dua
jarinya…tuk…tuk…tuk, sambil sesekali melihat ke arah via…diapun berusaha seakan
menyuruh via untuk pergi meninggalkan kami sebentar berdua “via, ga mau
cari-cari makanan dulu? kan banyak jajanan tuh” ungkapnya…dan via menjawab “ga
ah ka, makan ini aja,he…”
Kemudian,
matanya menatapku…itu seperti sebuah kode…kalau dia mau berbicara denganku…ah,
tapi tidak terjadi…aku hanya terus berbisik dalam hati…”kaku…”
Akhirnya
malam ini menjadi malam terakhirku disana, karna esok hari aku harus kembali ke
Jakarta…
Nomor hpku
telah tersimpan dalam kontaknya…begitupun aku yang telah menyimpan homor
hpnya…sepulangku dari sana…aku tidak terpikir sama sekali untuk
menghubunginya…tapi, seminggu kemudian…saat tenah santai pulang dari pesta
pernikahan temanku di Jakarta…hpku berbunyi…dan itu adalah dia!!!
Sedikit
kaget, ya…karna aneh aja, dia yang pendiam…selama dekat disana saja sedikit
bicara…dan setelah jauh seperti ini, dia justru berani menghubungiku…dan apa
yang dia katakan? Dia hanya mengatakan “Cantik…”panggilan sederhana…ya…itulah
pria…tidak mampu berbicara banyak, irit…dan ga pernah jelas kemana arah dan
tujuan pembicaraannya L
Ya, kubalas
dengan menanyakan kabar…kemudian ia sambut kembali dengan mengungkap gaya
pakaianku…”Hahhhh”…aku jadi bingung…ya, karna dia bilang seperti ini “pakai rok
begitu bagus…”…aneh kan??? Kok malah bahas fashion -.-
Setelah aku
paham, ternyata dia membahas pakaian yang kupakai sepulang dari pesta
pernikahan temanku pagi ini…ya, kami berteman di social media, sebut saja
facebook…menyapa di wall saja tidak pernah, hanya berani chat tapi sekalinya
berbicara…ternyata dia membahas gaya pakaianku…
Aku tadinya
hanya berfikir sederhana dari pembahasan itu…tapi…setelah kusadari beberapa
lama, itu seperti pukulan keras untukku…
Ya…aku
seperti tersentil, karna selama ini aku memang belum terbiasa memakai rok…tidak
seperti seorang muslimah sejati pada umumnya…yang mampu terlihat anggun dengan
pakaian gamisnya…memakai rok yang menjuntai ke lantai, jilbab yang panjang…
Aku jadi
mencoba mencari tahu…sepertinya memang gaya pakaianku harus kuubah…ya…itu
bermula dari teguran ringan ka mahsyar…
Mungkin…dengan
merubahnya perlahan…itu mampu mengakhiri masa penantianku…jodoh…aku hanya
selalu teringat suatu ayat dalam kitab sucai Al-Qur’an…kalau wanita keji untuk
pria yang keji, dan wanita baik untuk pria yang baik pula…bagaimana aku bisa
menginginkan pria yang baik untuk menjadi pendampingku…kalau aku sendiri saja,
tidak berusaha menjadi baik…ya, baik menurut-Nya…
Hijrahku…yang
Dia sampaikan lewat dia…menambah keyakinanku…kalau sebenarnya…untuk menjemput
kasih sayang-Nya…ya dengan aku mencarinya…aku ingin segera dipertemukan dengan
jodohku…”terlalu muda”…sempat terfikir seperti itu olehku…tapi, tidak…aku
merasa kalau aku sudah siap…aku ingin menjaga kesucian diriku dengan segera
menikah, dan menjadi seorang penyejuk hati suamiku…
Masa
penantian ini…belum dapat kupastikan akan berakhir, dan berujung pada dia…ka
mahsyar…karna dia tidak pernah mengatakan apapun yang mengarah kepada
keseriusan…aku hanya merasa, sepertinya dia memang suka padaku, tapi ada hal
yang tidak membuatnya yakin…
Tegurnya
saat itu…menjadikan awal perubahanku dalam berpakaian…aku mulai belajar pakai
rok, dan itu kulakukan pada semua keadaan…setiap kegiatan…termasuk, saat aku
mendapatkan tugas kembali kesana…aku bertemu dia lagi…dan tahu tidak? Aku
mendapatkan tugas selama 1 bulan…!!!
“mungkin…ini
cara Allah untuk mendekatku dengannya…apa ini benar ya Allah? Apa ini tanda
darimu…kalau yang selama ini kutunggu adalah dia?”bisikku…
Tibalah
hari itu…aku dengan tugas dan pekerjaanku…sampai di tujuanku untuk waktu yang
cukup lama…dan kembali hari itu kutemui…dia, yang selalu menjadi rasa
penasaranku…kutemui lagi, bertemu untuk kedua kalinya…
Dan
benar…kembali dia melakukan kebiasaan yang sama…setelah ka mahsyar melihatku
datang siang itu bersama via…dia berani menegurku, dan menghampiri untuk
berbicang ringan…
Kali ini
dia datang membawa senyuman…ya, karna aku telah merubah gaya pakaianku…dia
seperti…terlihat sangat senang…dan tersenyum sambil berkata “sekarang pakai
rok, bagus”…aku jadi tersipu malu…”iya ka” :’)
Tuh
kan…mungkin hal ini yang kurang membuatnya yakin…dia jadi semakin rajin setiap
hari mendatangi mejaku…sampai kamipun menjadi bahan bercandaan bagi teman-teman
seruangan…he…padahal, aku sendiri ga ngerti, kami ga ada hubungan apa-apa…tapi…seperti
saling memiliki rasa…atau mungkin hanya aku saja L
Hari
berganti hari…berlalu dengan indah sampai tak terasa, 1 bulan sudah waktuku
disana…dan saatnya aku kembali pulang…
Siang
itu…di musholla kantor…waktu dzuhur memanggilku untuk menunaikan
kewajiban…kembali sama seperti hari-hari yang lalu…aku selalu berpapasan
dengannya…dan anehnya…pertemuan itu terjadi karna kami, baik aku dan ka
mahsyar…selalu memenuhi panggilan-Nya tepat waktu…bahkan sering sebelum adzan
memanggil…kami sudah sama-sama bersiap memenuhi panggilan-Nya… kami ingin
sholat tepat waktu…
Dan siang
itu…siang yang berbeda buatku…karna aku melihat wajahnya sedikit murung…dan…dia
menegurku “pulang kapan?”…pertanyaan singkat tapi aku sedikit merasakan
kesedihannya…atau hanya perasaanku saja…
“besok
ka”jawabku…dan…dia tidak mengatakan apa-apa lagi…itu aneh kan…jadi apa dia
ternyata menyukaiku???
Aku masih
dihantui rasa penasaran…tapi aku ga pernah berani untuk bertanya…aku pulang
dengan membawa rasa penasaranku kembali…dan kali ini untuk waktu yang lebih
lama…
Sangatttt
lama…sampai setahun berlalu…dia tidak lagi pernah menegurku, social media
seperti hanya menjadi pajangan…kami berteman, tapi tak pernah saling bertegur
sapa…
Dan selama
itu juga aku menanti…ya…menanti dalam taat…aku semakin memantaskan diri, untuk
mendapatkan jodoh terbaik…bukan dia yang kutuju, tapi Dia…Dia yang menguasai
hati ini,dia sang pemilik hati ini…Dia…hanya kepada-Nya aku meminta…menguatkan
diri ini dalam sendiriku…
Tidak
ka…jangan menggantung perasaanku…ya, karna lucu mungkin…aku masih merasakan hal
yang sama,perasaan kagum…sama seperti pertama aku bertemu dengannya…
Aku tidak
tahu apakah ini cinta? Atau hanya nafsu belaka…
Aku
berusaha untuk mengkosongkan hati ini dari dia…karna sedikitpun dia tidak
memberikan signal mengarah pada keseriusan…semua menggantung saja…tak ada
kepastian…hanya menduga-duga
Masa
penantianku masih terus berjalan…masih kunanti dirimu dalam sabarku…
Mengkosongkan
hati ini…sulit bagiku…tapi aku selalu berupaya melakukannya
Bismillah…bantu
aku melupakannya ya Allah…karna aku tak mau hatiku terisi oleh pria yang bukan
menjadi masa depanku…aku pasti bisa…dan semua karna keseriusanku mengharap
ridha-Mu…aaaminnn ya robbal alaminnn
Boleh
saja…pertemuan ini tak berujung kepastian…
Tapi yang
pasti…penantianku akan bertemu dengan kebersamaan…
(Menjemput jodoh
dengan taat dalam Penantian)