Kisah

Senin, 10 Maret 2014

Aku keturunan Batak


Marga atau nama keluarga adalah nama pertanda dari keluarga mana seorang berasal. Marga lazim ada di banyak kebudayaan di dunia. Nama marga dalam kebudayaan Barat dan kebudayaan yang terpengaruh oleh budaya Barat umumnya terletak di belakang, sehingga sering disebut dengan nama belakang. Kebalikannya, budaya Tionghoa dan Asia Timur lainnya menaruh nama marga di depan. Ada juga kebudayaan yang dulunya tidak menggunakan marga, misalnya suku Jawa di Indonesia, walaupun kini sudah ada yang mengadopsi nama dalam keluarganya. Dalam sistematika biologis, marga digunakan bergantian untuk takson 'genus'.
Marga menjadi identitas dalam masyarakat dan adat. Marga diturunkan dari ayah kepada anak-anaknya (patriarchal). Marga turun-temurun dari kakek kepada bapak, kepada anak, kepada cucu, kepada cicit, dst.
Aku...juga merupakan keturunan batak...mamaku asli kelahiran Medan, dengan Marga atau biasa disebut Boru untuk perempuan yaitu Boru Pardede...yang merupakan keturunan dari Opung Bawa/Doli Tigor Pardede. Sedangkan Opung Boruku Helmi Sirait.
Aku keturunan Batak...walau aku memiliki marga sendiri yang diambil dari nama belakang keluarga Gorontalo yaitu Adji...tapi darah batak dalam diriku masih terasa...dan setiap bertemu dengan orang baru aku selalu memperkenalkan asal muasalku yaitu BATAGOR (Batak Gorontalo)...he...
Foto di bawah ini adalah foto Tika kecil bersama abang Adil Sitompul, abang Rohan Sitompul dan juga Opung Boru Opung Bawa tercinta di Lampung...

HORASSSSSS :D:D:D


Bersama Abang dan Opung di Lampung


2 komentar: