Masa
akil baligh adalah masa bagi seorang anak yang dipandang cukup untuk
mengemban misi kehidupan.
Masyarakat
Gorontalo memiliki tradisi yang unik terkait hal ini, disebut dengan Tradisi Baiat.
Setiap anak perempuan secara alamiah akan mengalami menstruasi. Inilah
fase bagi seorang anak perempuan memasuki masa akil baligh. Anak gadis yang telah menginjak masa akil baligh
itu dituntun seorang pemuka agama untuk mengucapkan syahadat, yakni
kalimat ikrar peneguhan tauhid sebagai seorang muslimah. Setelah itu,
sang gadis membacakan rukun iman, rukun Islam, dan rukun ihsan.
Prosesi itu disaksikan ayah, ibu, nenek, kakek, dan seluruh anggota keluarga serta handai taulan sebagai pertanda bahwa si gadis berikrar akan memegang teguh syariat dan ajaran Islam.
Ia memasuki umur yang memungkinkan baginya
mulai memahami jati dirinya sebagai hamba Allah. Pada masa inilah
berlaku beban hukum (taklif) syariat kepadanya. Ada pena pencatat pahala
dan dosa di setiap tingkah lakunya. Mukallaf. Ia tidak lagi bocah dan
kanak-kanak, melainkan remaja atau anak muda yang beranjak dewasa. Menstruasi pertama bagi anak perempuan yang menjadi
tanda masuknya masa akil baligh bisa datang sejak usia 9 tahun. Dan
peran serta orangtua/guru amatlah diperlukan untuk melakukan
pembimbingan dan pendampingan. Umur 9 tahun saat ini mungkin baru kelas 3
atau 4 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Sayyidah Aisyah menyatakan,
إِذَا بَلَغَتِ الْجَارِيَةُ تِسْعَ سِنِيْنَ فَهِيَ امْرَآَةٌ – رواه الترمذي
Jika anak gadis telah mencapai umur 9 tahun, maka ia termasuk perempuan (memasuki umur baligh). (H.R. Tirmidzi)
Adat
budaya masyarakat Gorontalo di atas merupakan bagian dari peran serta
orangtua mengingatkan sang anak akan datangnya tahap kehidupan yang amat
penting tersebut. Secara lebih luas, adat yang dinamakan baiat itu
merupakan bagian tanggung jawab orangtua untuk menjaga keluarga dan
anaknya dari api neraka, seperti perintah Al-Qur’an di atas. Dan bagi
seorang anak gadis, momentum ikrar itu anggun dan tidak akan terlupakan.
Ia akan selalu teringat akan pengukuhan dan janji kesetiaan dirinya
untuk menjadi seorang muslimah secara utuh sepanjang hayatnya, di
samping mengingat jasa dan kasih sayang orangtuanya.
Sebelumnya, sangat lucu memang,he...Tika, di usia 21 tahun baru mengadakan prosesi baiat, sangat spontanitas...Sewaktu sampai di lemito, di kampung saudaraku di gorontalo...aku memang datang untuk acara pernikahan kakak sepupuku, namun aku mendapat kabar bahwa keponakanku akan menyelanggarakan adat baiat.
Dan disitu, aku sadar bahwa aku belum pernah dibaiat, dan dari keputusan keluarga akhirnya aku juga diadatkan baiat bersama dengan keponakanku...seru banget, dan pastinya aku merasa sangat bersyukur, alhamdulillah...walaupun memang sebenarnya tidak wajib untuk dilaksanakan, hanya saja secara adat, karna memang papa tika asli kelahiran gorontalo, maka menjadi suatu syarat bagi seorang gadis yg beranjak dewasa untuk melaksanakan prosesi baiat.
Dituntun dalam prosesi injak piring |
Nah...ini adalah langkah pertamaku waktu menginjak piring, lucu banget...untung ga pecah yah,he...ga kok, bercanda...cuma asal aja injek piringnya, piring isi beras warna-warni dengan melangkah dari kaki kanan ganti ke kaki kiri, sampai 3 kali putar balik...seru deh,dipayungin, bagaikan permaisuri dari khayangan,hihihi...
Selesai prosesi injak piring, berdoa bersama yang dipmpin oleh ustadz |
Setelah, selesai proses injak piring, dilanjut dengan lantunan doa yag dipimpin oleh Pak Ustadz atas rasa syukur kehadirat Allah Swt dan memohon kelancaran acara prosesi baiat ini
Siraman |
Siraman...kayak pengantin aja yah,he...liat tuh tapi senneg gitu dimandiin, seru pake kembang-kembang dan dedaunan yg wangi,he...
Pembacaan doa yang dituntun oleh ustadz |
Ini adalah waktunya menjadi pengantin baiat, memakai pakaian adat gorontalo, dan bili'u(hias kepala) yang asli berat banget dan bikin pusing kepala kalau lama-lama dipakai...huft :(
Tapi...tika seneng banget...semua acara ini tanda kalau semua keluarga sayang sama tika, terima kasih ya keponakanku yg cantik dhita, tante boleh nebeng di acaranya dhita...cup sayang dari tante muda...:*
Sekali lagi Alhamdulillah bisa berkumpul denga keluarga dan ramai mengadakan pesta baiat yang tampak seperti pesta pernikahan,he...Alhamdulillah...
Terima Kasih untuk seluruh keluarga :)