Kisah

Kamis, 22 Mei 2014

Tradisi Baiat-Gorontalo

Masa akil baligh adalah masa bagi seorang anak yang dipandang cukup untuk mengemban misi kehidupan. 
Masyarakat Gorontalo memiliki tradisi yang unik terkait hal ini, disebut dengan Tradisi Baiat.

Setiap anak perempuan secara alamiah akan mengalami menstruasi. Inilah fase bagi seorang anak perempuan memasuki masa akil baligh. Anak gadis yang telah menginjak masa akil baligh itu dituntun seorang pemuka agama untuk mengucapkan syahadat, yakni kalimat ikrar peneguhan tauhid sebagai seorang muslimah. Setelah itu, sang gadis membacakan rukun iman, rukun Islam, dan rukun ihsan.

Prosesi itu disaksikan ayah, ibu, nenek, kakek, dan seluruh anggota keluarga serta handai taulan sebagai pertanda bahwa si gadis berikrar akan memegang teguh syariat dan ajaran Islam.

Ia memasuki umur yang memungkinkan baginya mulai memahami jati dirinya sebagai hamba Allah. Pada masa inilah berlaku beban hukum (taklif) syariat kepadanya. Ada pena pencatat pahala dan dosa di setiap tingkah lakunya. Mukallaf. Ia tidak lagi bocah dan kanak-kanak, melainkan remaja atau anak muda yang beranjak dewasa. Menstruasi pertama bagi anak perempuan yang menjadi tanda masuknya masa akil baligh bisa datang sejak usia 9 tahun. Dan peran serta orangtua/guru amatlah diperlukan untuk melakukan pembimbingan dan pendampingan. Umur 9 tahun saat ini mungkin baru kelas 3 atau 4 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Sayyidah Aisyah menyatakan,
إِذَا بَلَغَتِ الْجَارِيَةُ تِسْعَ سِنِيْنَ فَهِيَ امْرَآَةٌ – رواه الترمذي
Jika anak gadis telah mencapai umur 9 tahun, maka ia termasuk perempuan (memasuki umur baligh). (H.R. Tirmidzi)

Adat budaya masyarakat Gorontalo di atas merupakan bagian dari peran serta orangtua mengingatkan sang anak akan datangnya tahap kehidupan yang amat penting tersebut. Secara lebih luas, adat yang dinamakan baiat itu merupakan bagian tanggung jawab orangtua untuk menjaga keluarga dan anaknya dari api neraka, seperti perintah Al-Qur’an di atas. Dan bagi seorang anak gadis, momentum ikrar itu anggun dan tidak akan terlupakan. Ia akan selalu teringat akan pengukuhan dan janji kesetiaan dirinya untuk menjadi seorang muslimah secara utuh sepanjang hayatnya, di samping mengingat jasa dan kasih sayang orangtuanya.

Sebelumnya, sangat lucu memang,he...Tika, di usia 21 tahun baru mengadakan prosesi baiat, sangat spontanitas...Sewaktu sampai di lemito, di kampung saudaraku di gorontalo...aku memang datang untuk acara pernikahan kakak sepupuku, namun aku mendapat kabar bahwa keponakanku akan menyelanggarakan adat baiat.
Dan disitu, aku sadar bahwa aku belum pernah dibaiat, dan dari keputusan keluarga akhirnya aku juga diadatkan baiat bersama dengan keponakanku...seru banget, dan pastinya aku merasa sangat bersyukur, alhamdulillah...walaupun memang sebenarnya tidak wajib untuk dilaksanakan, hanya saja secara adat, karna memang papa tika asli kelahiran gorontalo, maka menjadi suatu syarat bagi seorang gadis yg beranjak dewasa untuk melaksanakan prosesi baiat.
Dituntun dalam prosesi injak piring
Nah...ini adalah langkah pertamaku waktu menginjak piring, lucu banget...untung ga pecah yah,he...ga kok, bercanda...cuma asal aja injek piringnya, piring isi beras warna-warni dengan melangkah dari kaki kanan ganti ke kaki kiri, sampai 3 kali putar balik...seru deh,dipayungin, bagaikan permaisuri dari khayangan,hihihi...
Selesai prosesi injak piring, berdoa bersama yang dipmpin oleh ustadz
Setelah, selesai proses injak piring, dilanjut dengan lantunan doa yag dipimpin oleh Pak Ustadz atas rasa syukur kehadirat Allah Swt dan memohon kelancaran acara prosesi baiat ini




Siraman

 Siraman...kayak pengantin aja yah,he...liat tuh tapi senneg gitu dimandiin, seru pake kembang-kembang dan dedaunan yg wangi,he...
Pembacaan doa yang dituntun oleh ustadz
Ini adalah waktunya menjadi pengantin baiat, memakai pakaian adat gorontalo, dan bili'u(hias kepala) yang asli berat banget dan bikin pusing kepala kalau lama-lama dipakai...huft :(
Tapi...tika seneng banget...semua acara ini tanda kalau semua keluarga sayang sama tika, terima kasih ya keponakanku yg cantik dhita, tante boleh nebeng di acaranya dhita...cup sayang dari tante muda...:*
Sekali lagi Alhamdulillah bisa berkumpul denga keluarga dan ramai mengadakan pesta baiat yang tampak seperti pesta pernikahan,he...Alhamdulillah...
Terima Kasih untuk seluruh keluarga :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar