Kisah

Selasa, 22 Juli 2014

Ramadhan di Ranah Minang

Ramadan (bahasa Arab : :رمضان; transliterasi: Ramadhan) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ {185
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah : 185). 
Alhamdulillah...setelah mengetahui hal tersebut, bukankah kita harus selalu merindukan datangnya bulan suci penuh rahmat dan ampunan Allah Swt, Ramadhan...dan di tahun ini, tepatnya 2014 atau 1435H, Saya untuk pertama kalinya merasakan puasa bulan ramadhan di ranah minang, pekerjaan yang membawa Saya bisa sampai kesini
Selalu Saya syukuri segala yang telah Saya dapat, hal-hal yang terbiasa dilakukan apabila puasa ramadhan di rumah sendiri menjadi sedikit asing pada awalnya...tinggal di rantau tepatnya di ranah minang, dengan kehidupan yang jauh dari perkotaan, membuatku lebih mengerti arti kesederhanaan...dikelilingi dengan orang-orang yang baik, dan Alhamdulillah...ranah minang, tempat Saya tinggal selama dinas kerja adalah tempat yang sangat dekat dengan keislaman...sehingga, sahur, buka puasa, tarawih, semua suasana yang kualami, menambah pengalaman dan pelajaran mengenai Islam...Saya senang sekali...:)
Masjid An-Nur Komplek PLN Bawah-Talawi, Sawahlunto
 Foto tersebut diambil ketika menyambut penentuan awal ramadhan, sangat seru sekali...berjalan kaki dari homestay sampai ke masjid ini, hawa sejuk penuh kabut di pagi hari menambah kedekatan dengan hawa puasa pada hari itu...lumayan jauh loh jaraknya,hihihi...

Menjalani puasa 2 minggu di ranah minang, tepatnya di Talawi Kabupaten Sawahlunto membuatku merasa sangat amat bersyukur, Alhamdulillah...

Ramadhan yang selalu kurindukan, selalu kunanti, semoga masih dapat kita bersua di Ramadhan ramadhan berikutnya, aminnn ya robbal alaminnn :)
 

2 komentar:

  1. Halo Tika,

    Boleh minta email untuk partnership?

    Regards

    BalasHapus
  2. iya...boleh, di tikadji@gmail.com :)
    makasih ya Tizsa :)

    BalasHapus